Friday, July 30, 2010

The clown


The clown with a happy face
he never failed to smile
and he never cares of what others think of him
of whatever happens
he will just smile and laugh
and simply say,
"Teacher, we should have fun!"

There's not one single day
I ever seen him without his smile and laughter
He loves to amuse himself
by making the class a disaster
and he will smile cheekily
as if nothing to worry about,
"Teacher, we should have fun!"


Yesterday I was a little mad at the class
and he was the last person getting out of the class
still smiling
without a word
waiting for me to burst out on him
and he knows he will just smile
and playfully say,
"Teacher, you'll get old if you get angry!"


That playful clown.
I wonder what was behind that mask he is wearing
I have heard of his not-so-happy home
and I wonder
how he could smile and still be happy
even when the day is cloudy.


He would be running
and hiding
and jumping
and suprising
and sitting right on the floor
to wait for me to burst on him and said,
"Get up, that's dirty!"
and he will simply laugh
and let himself lie with his head right on the floor.


That clown.
That happy and playful clown.
That I wish I can understand.
and I quietly wish to learn from him how to smile even in the storm.

Thursday, July 29, 2010

Belajar menjadi dewasa




8 tahun:


Jatuh basikal. Tak pandai-pandai naik basikal. Tak nak naik sebab tak dapat fikir bagaimana roda basikal yang bulat dan nipis mampu bawa saya yang lebih besar dengan seimbang. Tak nak naik basikal!


14 tahun:


"Kena pergi sekolah naik basikal"


"Tak nak. Lebih baik saya jalan kaki je"


"Nanti lambat..."


"Lagi lambat kalau saya naik basikal nanti!"




20 tahun:


Wah..kalau awak naik basikal, merempit kalahkan kitorang yang naik motor!




***




19 tahun:


Bawa kereta langgar pasu. Tak nak bawa kereta dah!




23 tahun:


Wah, alpad pun pernah bawa! Awak ni boleh bawa semua jenis kereta ke?






***




22 tahun:


Tak nak!!!!!!!!!!!!!!!!! Tak boleh!!!!!! No way!!!




23 tahun:


Hm...saya rasa saya tak boleh ikutkan perasaan sangat. Mungkin kita kena betul-betul fikirkan yang terbaik untuk semua.




***


Belajar menjadi dewasa.


dan sepatutnya, bila menjadi dewasa kita mampu untuk belajar lebih cepat.


Buka mata, buka minda, buka hati...moga Allah menunjuki kita ke jalan-Nya yang lurus.


Terus.


Terus.


Terus... di jalan yang lurus.




Jangan cepat mengalah. Mungkin masih ada banyak bahagian dalam hidup kita yang masih belum diteroka kemampuan kita untuk melakukannya.


Semoga nikmat yang dikurnia ini mampu digunakan di tempat sepatutnya...agar tidak dipersalahkan kelak kerana culas dan tidak mahu merubah kepada yang lebih baik daripada sebelumnya.




Terus berubah kepada yang lebih baik.


dan moga kita belajar menjadi lebih dewasa =)

Wednesday, July 28, 2010

Sweet romance



Thank you Allah for this gift of love.

Dear Love,

you complete me.

and for you Love,

I wish to serve for this deen.

and please o' Allah The Ever-Loving,

bless me with Your love

and let me be

in Your jannah

as one of Your syuhada'.

Wednesday, July 21, 2010

Getting older

Having the chance to talk with my besties during my college days did makes me feel old enough. It's rather hard to tell my student that I'm 23 though I'm still the youngest among all the teachers in the school. It's odd. I feel really old for goodness sake. I don't mind looking old anyways (though I hardly can't. People keep thinking that I'm still a student). So when my students tried to stop me when I tried to be stern with them by saying, "kalau garang nanti nampak tua", I would crankily said "Biarlah nampak tua pun". and simply laugh behind the mask of my stern-looking face.

I know I'm not really such a grumpy old lady or much of such a stern teacher. 9 of the students in the class have voted for me to be 'more garang' and most of the playful kids voted "we like it when you are not garang". Chiss-cake. I have to say that I really don't like to be mad at the students. I hardly did. But somehow, there are times when they need to know that this teacher could have turn into a lioness in a second. But it's the art of communication, when you started to turn on the fire, you really need to know when to put it off. When you started to fire them, you need to confront and comfort them back. Especially those troubled kids. If you started the fire the wrong way, just beware...it could be tragic!

One of my troubled students, once threw a cup to a female teacher who scolded them for ponteng kelas. Alhamdulillah, he never did such thing to me. These kids hardly feel like learning at all. But once they step into the classroom, we really need to celebrate them with love and care, not torture. If you want to ask them, make sure you don't raise your voice. Make it sweet and simple. But at times, when they get to much. Be stern. But make it general so you won't be seen like pointing everything to them. I have did this before, and it turns out that budak-budak yang tak bersalah pula rasa bersalah sampai bersusah-payah buat something sweet supaya saya tak marah dah. hai..comel betul.

Okay, I'm losing my point. I would say that being in a position in the working field is really different. Especially when you are living alone, away from your dearest sisters who you used to grow up with in the school of tarbiyah. So many things could have pulled your attention away. The students, the workloads, the home sweet home or much to be feared of, your own self. It's been 9 months working as a teacher in this school and I keep turning back to see how far I've been. Dissapointly, I would say that most of the time I have been stagnant. There's nothing much to be proud of myself. I would have wish to feel like having an exam at the moment, so I'll do more reflection on what I did each and everyday. It could have helped me think better to improve myself. Now I'm in a way of training and motivating my ownself each and every time. It's not easy, but I believe it's achievable by Allah's will.

Make du'a for me. I really want to make it to jannah. The greatest place to met our Dearest of all. May all of us will.

p/s: At least when I feel older, it reminds me that my time is running out.

Monday, July 19, 2010

Habeeb

His name is Habeeb.
How I wish I can tell him, that he has such a very beautiful name.
As if I can feel the love of his parents towards him by giving him such name.
Habeeb, hubb..love.
and how I wish
he could feel his parents unconditional love for him
how they really care for him
how they worry about him days and nights.

and I cried
when I saw his parents embraced him
with pure love
with tears
with hope.

But today,
I saw the same Habeeb.
With the same sickening people he used to hang out with.
Laughing and playing.
As if yesterday, was really just a story
that he wished to forget.

Friday, July 16, 2010

Yang Indah


Gambar ini diambil dalam salah satu ekspedisi di zaman gelap saya. Entah kenapa saya begitu tertarik untuk mengambil gambar kapal tongkang buruk yang tak seberapa. Tahun yang sama diberi peluang untuk membuka hati dan menerima sinar hidayah yang sungguh indah. Ah, perancangan Allah dalam setiap sisi hidup kita memang hebat. Siapa yang mampu menyangka, peristiwa-peristiwa kecil dalam hidup kita juga mampu membawa percikan hidayah andai saja kita membuka mata, hati dan minda kita. Fikirkanlah dalam setiap garis hidup, carilah seribu satu hikmah di setiap apa yang berlaku!

Pada saat ini saya sungguh-sungguh bersyukur kerana diberi kefahaman Islam yang tersangat indah. Terima kasih kepada Tuhan yang membuatkan hati saya cenderung untuk menyintai deen ini dan mampu melihat keindahannya melalui mata hati. Ah, terima kasih yang tidak mampu saya ungkapkan hanya dengan kata-kata tetapi harus dibuktikan dengan amal. Juga buat para murobbi, akhawat dan sesiapa saja yang telah menyentuh hati saya. Moga ada ganjaran daripada Allah yang tersisip di setiap usaha kalian. dan tentunya ganjaran kepada si pembahawa hidayah kepada manusia lainnya itu malah lebih hebat daripada segala apa yang ada di langit dan di bumi.

Juga saya sangat bersyukur, kerana kefahaman Islam yang dianugerahi oleh Allah ini membuatkan saya merasa sungguh bebas. Bebas daripada pengabdian kepada dunia yang sungguh tidak memberi apa-apa melainkan nikmat yang sebentar cuma dan bebas daripada belenggu prejudis dan tanggapan manusia terhadap diri kerana yang membelenggu hanyalah memikirkan setiap tingkah sendiri andainya tidak selari dengan yang Dicintai. Sungguh, indahnya Islam yang membebaskan manusia daripada perhambaan sesama manusia dan menghambakan kita hanya kepada Ilah yang satu...hanya kepada Sang Pencipta, al-Kholiq.

Indah.
Indah.
Indah.
Segala yang indah daripada Tuhan yang Maha Indah.
Moga kita terus diberi peluang untuk berada dalam keindahana iman dan kefahaman terhadap deen ini.
Moga kita terus-terusan berusaha untuk mengindahkan episod kehidupan manusia lainnya demi cinta dan syukur kita buat Tuhan yang telah mengindahkan kehidupan kita...Tuhan yang punya segala kebaikan tak terhingga...Tuhan penuh cinta...

Allah
Aku bersaksi, sungguh, tiada Tuhan melainkan Allah. dan aku bersaksi, sungguh, Muhammad itu utusan Allah.

Thursday, July 8, 2010

duniaku

Allah menguji kita berdasarkan kemampuan yang telah diberinya kepada kita. Saya percaya itu. dan Alhamdulillah, saya diberi ujian lagi dan lagi oleh Allah. Saya juga percaya, dengan ujian itu tandanya Allah mengasihi hamba-Nya dan mahu menjadikan hamba-Nya itu lebih baik daripada tahap sebelumnya. Cuma, saya tidak pasti andainya saya melalui ujian itu dengan baik atau tidak. Apakah langkah yang saya ambil itu bertepatan atau tidak, atau mungkin saja saya telah mensia-siakan banyak peluang untuk saya skor dengan lebih baik dalam ujian tersebut. Oh, dunia yang seharusnya disepak terajang seperti bola agar bisa memberi mata gol untuk akhirat kita!

Dunia penuh cabaran, begitu juga dunia yang saya tempuh sekarang. Masuk saja semeseter kedua, pelajar-pelajar sudah semakin naik tocang. Pelajar tingkatan satu yang awalnya comel-comel semakin mengganas dan membuatkan guru-guru tak henti geleng kepala. Astaghfirullah. Moga Allah mengampuni dosa kita andainya kita secara tidak langsung menjadi asbab kepada keadaan mereka. Bagaimana tidak, mungkin saja kita tidak melaksanakan semaksimanya tugas sebagai khalifah itu, lalu mereka semakin teruk dijerat dengan tipu-daya jahiliyah. Kerana pendakwah Islam itu tidak bekerja sekeras pendakyah jahiliyah, maka mungkin saja itu menjadi punca mereka tidak kedengaran langsung laungan kepada kemurnian dan keindahan Islam.

Petang tadi, sedang saya memandu keluar daripada pagar sekolah, kelihatan sekumpulan pelajar lelaki dan seorang pelajar perempuan. Hanya beberapa langkah keluar daripada pagar sekolah yang sedang luas terbuka, pelajar lelaki itu memegang tangan pelajar perempuan itu lalu mencium pipinya kiri dan kanan. Ah, saya yang betul-betul berada di hadapan pagar itu terus menghalakan kereta ke arah mereka dan menekan hon dengan sekuat-kuatnya sehinggakan mereka terpaksa berpecah untuk mengelak dan menutup telinga kerana bunyi hon yang kuat. Astaghfirullah. Saya benar-benar tidak tahu adakah saya melakukan perkara yang betul.

Beberapa hari yang lalu, saya juga ke hulu ke hilir mengejar pelajar perempuan dan kumpulan pelajar lelaki yang sama di blok sekolah. Ah, saya benar-benar takut andainya mereka berani-berani berzina apatah lagi di sekolah. I had to climb 5 flight of stairs and round all the 3 academic blocks just to find them. Tapi, mereka ni sangat bijak. Selalunya mereka akan menyorok di bahagian tangga. Jadi sangat senang nak lari ke atas dan ke bawah bila ada cikgu yang datang. dan selalunya cikgu tak larat nak kejar pun sebab tangga banyak sangat. Tapi sekurang-kurangnya, bila kena kejar tu mereka penat dan kelam-kabut sikit, jadi mungkin tak sempat nak fikir buat perkara tak senonoh. Oh!

Nak cerita semua yang berlaku di sekolah memang tak larat. Menyedari nikmat dan kelebihan yang Allah beri kepada saya untuk digunakan di sini, membuatkan saya lebih banyak berfikir andainya saya sudah memberikan yang terbaik. Dikurniakan deria bau yang sensitif terhadap bau rokok, selalunya berjaya mengkantoikan pelajar lelaki yang merokok.

"Awak merokok tadi?"

"Mana ada, cikgu!"

"Awak merokok kat mana?"

"Tak adalah, cikgu!"

"Awak merokok kat mana, tadi?"

sengih.

"Awak merokok kat mana tadi?"

"Kat luar, cikgu. Sumpah!"

"Bila?"

"Pukul 4 tadi. Waktu rehat"

Saya mengerling jam. Pukul 6 petang.
Pengawas. Harapkan pagar, pagar makan padi.

Kalau pengawas buat masalah sama saja macam pelajar lain, patutkah?

Kalau cikgu buat masalah sama saja macam budak-budak, patutkah?

Kalau daie buat masalah sama saja macam manusia jahiliyah... Bagaimanakah?

"Doakan saya terus tsabat, terus kuat dan terus memekat. Moga bisa menjadi nila yang mewarnai dunia ini dengan sibghah Allah"

Sunday, July 4, 2010

Give and forgive


Baru pulang daripada kem dengan pelajar-pelajar sekolah. Bila saya tahu bahawa kem ini dikendalikan oleh pasukan fasilitator yang sama seperti tahun lepas, saya berasa sedikit kecewa. Cuba untuk berfikiran positif tapi mungkin kerana pengalaman yang lepas membuatkan setting kompas saya sendiri di awalnya sedikit tidak betul.

Alhamdulillah. Segala puji-pujian bagi Allah. Saya tetap pulang dengan sesuatu, bukan dengan tangan kosong saja. Mungkin sebenarnya Allah juga sedang menguji saya. Di saat-saat akhir, saya masih menggagahkan diri untuk bersama-sama meneliti setiap rentak fasilitator. Cuba belajar daripada pengalaman orang lain!

Kata-kata terakhir sebagai penutup, sekurang-kurangnya sangat menarik untuk dikongsikan. Lebih menarik daripada pengalaman memberanikan diri memegang sendiri ular sawa dan mengucupnya dalam salah satu aktiviti kem tersebut. Quote yang sangat disukai oleh inche' fasilitator itu,

"Man gets and forgets, but Allah gives and forgives"

Seringkali kita lupa, nikmat yang diberikan oleh Allah sangat-sangat banyak. al-Kautsar. Nikmat yang melimpah ruah. Kita diberikan nikmat Iman dan Islam, diberi rasa suka dan cinta kepada Islam, diberi kemahuan untuk mencari dan berusaha untuk mencapai redha Allah dalam setiap perbuatan kita, diperlihara diri kita daripada terus-terusan dalam maksiat dengan berusaha memperbaiki diri. Melihat pelajar-pelajar delinkuen di sekolah, membuatkan saya bermuhasabah sendirian akan nikmat yang Allah berikan kepada saya selama ini. Ah, tidak dapat membayangkan bagaimana keadaanya jika saya berada di tempat mereka. Tetapi tidak, Allah memilih saya untuk berada dalam keadaan yang lebih baik pada hari ini. Allah memberi nikmat yang sangat banyak dengan menemukan saya dengan jalan dakwah dan tarbiyah. Allah menemukan saya dengan akhawat yang begitu mencintai Allah, yang sentiasa menyuntik rasa kepada saya untuk berlumba-lumba kepada kebaikan dan meraih cinta-Nya. Ah, terlalu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada saya. Tersangat-sangat banyak.

Subhanallah.
Bagaimana mungkin saya dapat membalasnya?
Maka Allah menjawab dengan lembut dalam ayat kedua surah al-Kautsar.
Dengan menambahkan amal ibadah kepada Allah,
juga dengan melakukan sebanyak-banyak pengorbanan kebaikan kepada manusia lainnya!

Bersyukur itu tidak cukup dilahirkan dengan lidah.
Juga tidak cukup dengan amalan secara langsung kepada Allah.
Tetapi perlu juga dengan menambahkan amal kebaikan kepada manusia lainnya.
Maka tiada amalan kepada manusia lain yang lebih hebat dan bernilai,
daripada menyeru manusia kembali kepada Allah. Meletakkan seluruh jiwa dan hidup kita hanya kepada-Nya. Mengembalikan Islam sebagai order bumi yang menjadi titik rujuk sekalian manusia jagat raya.


Alhamdulillah. alhamdulillah. Allahu akbar!


pic: Rantau Abang. breathtakingly beautiful and clean. Suka!

Friday, July 2, 2010

Macam siput


Macam siput!

Sayalah tu.


Kenapalah lambat sangat gerak ni....




Tolonglah bagi saya dapat gerak laju-laju.

Kalau dulu takde orang yang beriya-iya nak tarik tangan saya,

yang sanggup buang masa dia untuk jaga iman saya,

yang sanggup susah payah, penat lelah untuk dakwah..

entah orang macam mana saya agaknya hari ni ye?


Sememangnya semua dengan izin Allah.

Lalu, kenapa tidak saya pun buat perkara yang sama?

Kalau saya lambat-lambat

tak nak penat

banyak fikir pasal masalah sendiri je...

berbaloi ke apa yang Allah dah beri kepada saya selama ni?

hamba macam manakah saya ni?



Sekurang-kurangya siput,

walaupun lambat...

masih boleh angkut rumah sendiri.

Saya ni angkut apa?



oh!