Wednesday, November 25, 2009

Malam semakin gelap

Malam semakin gelap.
Hitam pekat. Tanpa sekelumit cahayapun.

Nun di seberang, musuh bertebaran.
Berselimut dalam gelap pekat malam dengan pedang terhunus.

Ada kisah di balik perang Ahzab. Perang yang benar-benar menggoncang iman. Musuh yang datang dari pelbagai arah, dari luar dan dalam Madinah. Dari yang bersekutu, yahudi dan munafiq. Perang yang tidak sempat pun untuk melepaskan lelah. Serangan bertubi-tubi tak pernah reda dari pagi hingga tengah malam. Aneh, semakin hebat tentangan dan semakin gelap malam, semakin tinggi imannya para sahabat akan kejayaan Islam.

"Dan tatkala orang-orang mu'min melihat golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya." Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan kedudukan."
(Al-Ahzab, 33: 22)

Aneh, bukan? Dari mana keyakinan agung ini bermula?

Ada mufassir yang berpendapat, Allah memberi taufik melalui pengajaran malam dan siang.
Perang Badar yang tanpa diduga, menguji iman dengan terpaksa berlawan dengan ayah, adik-beradik dan kerabat sendiri. Lalu di Perang Uhud malah lebih menyakitkan, dengan kekalahan sesudah hampir berjaya. Terus diuji dengan Perang Ahzab yang lebih-lebih lagi mencengkam ketakutan.

Lalu ahli Iman berbicara dengan imannya,
"Malam semakin gelap. Insya Allah kita semakin dekat dengan fajar. Allahu Akbar!"


Berada di kalangan masyarakat dan merasa betapa gelap pekat jahiliyah yang semakin mencengkam, kadang-kadang menyesakkan. Lemas sehingga kadang-kala ditiup rasa putus harapan. Harapan itu masih ada, tentunya.

Gelap malam ini bukan hanya gerhana, tetapi tanda fajar bakal menyingsing tiba!


- petikan kisah Perang Ahzab dari Jalan Cinta Para Pejuang

1 comment:

Ummu Afeera said...

menitis air mata membaca entri ini...terima kasih..