Friday, April 30, 2010
Wednesday, April 28, 2010
Di bawah langit Mu
Saat memandu berseorangan pergi dan pulang sekolah sejak akhir-akhir ini, sering saja saya memutar kembali lagu ini yang cukup memberi inspirasi. Inspirasi untuk menjayakan semesta bertasbih. Inspirasi untuk membawa hak syahadah ke seluruh jagat raya. Inspirasi untuk membawa jiwa-jiwa manusia kembali kepada fitrah penciptanya. Subhanallah... betapa saya cuba usahakan untuk mengingatkan diri, saat berdiri di hadapan para pemuda-pemudi penerus generasi depan, bahawa mereka punya hak syahadah yang perlu saya sempurnakan. Betapa saya mengharapkan pertolongan Allah untuk memberi taufik dan membuka hati mereka untuk mengecap indahnya nikmat iman.
Subhanallah.
Subhanallah.
Subhanallah.
Dan betapa indahnya andai seluruh alam ini semuanya bertasbih, satu rentak, seirama dalam ritma menundukkan seluruh jiwa buat yang Maha Kuasa.
Menghirup sedalam-dalamnya udara kurniaan Tuhan, berbekalkan segala yang dipinjamkan, maka harusnya kita membajak dunia hari ini sebaik-baiknya..moga hasilnya kelak bakal dituai di taman abadi.
Mulakan hari dengan penuh keazaman, membawa risalah Tuhan ke semesta alam..menyirami hati-hati tandus, moga sedikit basah dengan ingatan terhadap Tuhan...
Lalu, Allah ada menitipkan..Lihatlah bagaimana Allah menumbuhkan tanah yang kering tandus dengan tumbuhan yang menghijau? Maka tak mustahil, hati kering tandus ini juga bisa tumbuh mekar mewangi membawa tasbihNya ke seluruh alam.
dan saya mengharap untuk menjadi petani yang membajak tanah kering tandus ini, optimis bahawa Allah bisa menyuburkannya kembali dengan kasih sayangNya.
Tuesday, April 27, 2010
Mengapa tidak cukup ukhuwah
"Awak kata hati kita satu,
kalau satu hati...mesti kita punya rasa yang sama.
Tapi, kenapa kalau saya rasa sakit
awak macam tak rasa apa-apa pun?
Kalau awak rasa sakit,
saya pun tak rasa apa-apa.
Ah, kenapa???
Oh,
mungkin saya lupa.
Bila hati saya tak cukup bersih..
macam mana nak berdegup rentak seirama
sebab itu saya tak dapat rasa apa yang awak rasa
dan mungkin sebab itu awak tak rasa apa yang saya rasa.."
Bukan salah akhawat
andai kita tidak merasai hangatnya ukhuwah.
Tapi lihat kembali dalam diri
apakah sudah kita cukup dalam memberi
kerana ukhuwah itu ertinya
memberi tanpa henti
memberi tanpa mengharap dibalasi
memberi sehingga ajal menjemput pergi.
Terkadang mungkin ukhuwah itu tidak cukup seri
andai kita asyik menunggu untuk diberi
atau mungkin ternanti-nanti
balasan dari sang ukhti.
Hangat dan hidupnya ukhuwah
tidak pada retorik kata-kata ukhuwah fillah
tapi pada pembuktian makna
memberi dengan sebanyak-banyaknya
hanya dan cuma untuk redha Allah.
Lantas, jangan dipersoal
mengapa tidak cukup ukhuwah
kerana ukhuwah itu nilainya
pada apa yang kita sendiri cuba wujudkan.
Tuesday, April 20, 2010
Anak-anak
Petang tadi seorang ibu bertandang ke bilik guru untuk menemui saya. Ibu pelajar kelas saya. Ibu ketiga yang prihatin tentang anaknya yang berada di kelas jagaan saya yang terkenal seantero sekolah sesi petang. Oh, tolong jangan kata "ke mana tumpahnya kuah...". Mungkin saja peribahasa itu tidak sesuai untuk keadaan ini.
"Cikgu, macam mana nak buat dengan anak saya ni?", saya terdiam. Menghela nafas perlahan. Memandang wajah sayu sang ibu yang menggelarkan dirinya "mak cik". Nafas dihela kembali. Perlahan. Entah, kali ini saya tidak mampu memberi apa-apa jawapan. Bingung. Mungkin sedikit terkejut dengan kehadiran mak cik yang penuh harapan terhadap si anak yang sepertinya tidak mengerti.
"Cikgu, kalau dia nakal. Tolong rotan dia!", hampir terhambur air mata si ibu saat saya menceritakan kawan-kawan rapat anaknya ada yang pernah ditangkap merokok di kawasan sekolah. Ibu yang begitu mengharapkan anaknya kembali menjadi anaknya yang dahulu. Rajin belajar, taat, tidak berpeleseran.... Ah, andai saja si anak dapat mendengar dan memahami luahan hati si ibu.
Anak-anak jagaan saya yang sering kali membawa puting beliung dalam hidup saya. Merentap jantung dengan bermacam kes yang kadangnya begitu sukar untuk diterima manusia lainnya. Ah, siapa sangka mereka ialah perempuan pembuli mahupun bohsia? yang kadang-kadang mungkin saja lebih advance dari si guru yang kolot-molot-polot ini? Oh, sungguh si guru ini tidak punya apa-apa untuk diberi melainkan kasih yang tidak bertepi. Kasih yang si guru ini harapkan, agar bisa memecahkan ais menjadi mata air yang memancar-mancar seperti geiser di tengah gurun yang kontang. Moga dapat menyirami hati yang tandus kasih sayang, kering tanpa iman dan pegangan tulus suci terhadap Tuhan.
dan sungguh, guru ini telah menumpahkan air mata kali pertama. Saat si nakal cilik nombor satu, ketua geng kampung dusun memilih untuk berpindah ke sekolah lain...tanpa sempat mengucapkan kata terakhir buat gurunya.
Moga kasih yang dirasa ini, ialah kasih kepada ruh-ruh di setiap jiwa anak-anak...yang menginginkan kehidupan abadi di firdausi. Moga kasih yang hadir ini ialah kasih yang hadir dek kasihnya diri terhadap Rabb yang sangat, sangat, sangat Maha Mengasihi.
Oh, Allah. Sungguh anak-anak ini tidak mengerti. Maka tunjukilah mereka, Ya Rabbi!
Mereka sepertinya manusia yang berada dalam kegelapan tanpa sedar
dan sepertinya mereka sering kali tersalah langkah
saat meraba-raba tak tentu arah
lalu tersadung, terjatuh, luka berdarah
andai tiada yang menghulurkan tangan, tiada yang menyinggah
lalu tentu saja lukanya semakin parah
dan membarah
lantas, siapa yang salah????
si pembawa cahaya yang melengah-lengah?
atau jiwa yang bercahaya itu yang semakin melemah?
sehingga tanpa sedar, mereka sudah mengaku kalah
untuk terus hidup, melakukan perubahan
dan melakukan sebanyak-banyak kebaikan.
Subhanallah. Astaghfirulllah.
memberi dengan hati
"Awak tak rasa malu cakap macam tu?", sebentar tadi baru saja dia dengan selamba mengeluarkan kata-kata lucah.
"Kenapa nak malu Cikgu?"
Tentunya ini bukan soalan ala-ala naif tak mengerti apa-apa. Soalan sinis provokatif. Ah, sungguh kasihan! Sungguh kasihan sang ruh yang terkapai-kapai merindu untuk kembali segar dalam fitrah. Betapa mungkin sang ruh yang terperangkap dalam jasad itu merintih penuh harap untuk kembali bebas dari taklukan kuku besi al-hawa' yang bermaharajalela.
Astaghfirullah. Benar terlalu banyak penyakit yang menodai hati-hati mereka, sehingga sang ruh sepertinya tidak berdaya menolak al-hawa'. Sehingga dosa membutakan mata dan memekakkan telinga mereka daripada indahnya Islam dan berada dalam iman. Seolah hati-hati mereka keras, malah mungkin lebih keras daripada batu! Kerana batu pun bisa pecah dan jatuh kerana takutnya pada Allah.
Andai mahu menangis, mungkin saja saya harus menangisi diri sendiri. Ah, betapa begitu banyak nikmat Tuhanmu, lantas bagaimana kau mensyukurinya?
Apakah masamu sudah digunakan sebaiknya?
Apakah seluruh tenagamu, telah dikerahkan untuk deennya?
Apakah seluruh tubuhmu, bisa menjadi saksi akan pengorbananmu untuk da'wah ini?
Ah!
Terkadang saya sendiri malu terhadap diri sendiri.
Terkadang berfikir empat-lima kali andai mahu tampil ke hadapan dan memberi,
sedang mungkin diri ini sarat memikul dosa
yang entah tidak terkira banyaknya.
Hati ini menangis
melihat jahiliyah bermaharajalela
dan mereka bergembira
sedang sang pejuang agama
saling mencerca
tuding-menuding
tarik-menarik
duduk-terduduk
main keting-ting
dan mengaku
kami berjuang untuk Islam.
Andainya para doktor tahu
di kawasan ini ada penyakit berjangkit
dan seorang demi seorang
akan maut
apakah mereka akan berdiam diri
kerana mungkin saja
mereka juga
akan menghadapi jangkitan itu
tidak lama lagi.
dan tidak lama lagi itu
mungkin saja
esok
atau mungkin yang lebih pendek dari itu.
Bukankah memberi itu pelindung hati?
lebih banyak kita memberi,
maka lebih banyak orang yang dibina untuk melindungi hati kita.
Allah tidak memberikan tugas da'wah itu
tanpa adanya kebaikan kepada yang melakukannya
malah mungkin saja kebaikan itu benar-benar khusus untuk kita!
Sebagai pelindung hati
sebagai pelindung iman yang tidak mampu dijual beli dengan apa pun di dunia ini.
Lalu, memberilah dengan penuh kasih...
kerana Allah, Maha Pengasih.
Friday, April 16, 2010
Terduduk
The world has gone haywire.
Oh, how they really need Islam as the solution!
Wake up, sleepy-heads!!!
The world is starting to break into pieces!
and we can only save everything
if and only if we start to wake up everyone
and try to mend everything back with
ISLAM.
HasbunAllahu wa ni'mal Wakeel.
ni'mal Mawla
wa ni'man Naseer.
but, it should starts with us.
Yes, you, me and the rest of the world.
and that's why Allah chose us to be
the khaliifah.
He. chose. us.
Latest updates.
Wake up, sleepy-heads!!!
The world is starting to break into pieces!
and we can only save everything
if and only if we start to wake up everyone
and try to mend everything back with
ISLAM.
HasbunAllahu wa ni'mal Wakeel.
ni'mal Mawla
wa ni'man Naseer.
but, it should starts with us.
Yes, you, me and the rest of the world.
and that's why Allah chose us to be
the khaliifah.
He. chose. us.
Latest updates.
Wednesday, April 14, 2010
Nak main-main lagi?
“Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main.”
(HR Tirmidzi, hadits nombor 3479)
(HR Tirmidzi, hadits nombor 3479)
Tuesday, April 13, 2010
Manusia pilihan
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya Dia lah yang memilih kamu (untuk mengerjakan suruhan ugamanya); dan Ia tidak menjadikan kamu menanggung sesuatu keberatan dan susah payah dalam perkara ugama, ugama bapa kamu Ibrahim. Ia menamakan kamu: "orang-orang Islam" semenjak dahulu dan di dalam (Al-Quran) ini, supaya Rasulullah (Muhammad) menjadi saksi yang menerangkan kebenaran perbuatan kamu, dan supaya kamu pula layak menjadi orang-orang yang memberi keterangan kepada umat manusia (tentang yang benar dan yang salah). Oleh itu, dirikanlah sembahyang, dan berilah zakat, serta berpegang teguhlah kamu kepada Allah! Dia lah Pelindung kamu. Maka (Allah yang demikian sifatNya) Dia lah sahaja sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Pemberi pertolongan. (22:78)
Oh, betapa saya mahu mereka tahu betapa istimewanya mereka...
Betapa istimewanya kita dipilih oleh Allah sebagai muslim dan sebagai pembawa deen ini.
Betapa setiap muslim itu bukan calang-calangnya dipilih tetapi pilihan yang benar-benar teliti berdasarkan kualifikasi mereka.
dan mereka yang muslim ini, dengan kualifikasi dan kualiti yang ada... dipilih pula untuk tugas membawa kesaksian deen ini kepada sekalian manusia.
Lalu Allah mengingatkan, bahawa tidak diciptakan kesukaran dalam tugas ini... walau seberapa berat di pandangan kita, percayalah...Allah tahu kita mampu! dan Allah sentiasa bersama untuk membantu! Dialah mawla..satu-satunya penolong, dan tentunya penolong yang terbaik untuk kita!
Subhanallah.
betapa saya mahu setiap muslim itu tahu betapa istimewanya mereka dipilih untuk berada dalam deen ini...
Ya, Allah memilih kita. Kita yang sering saja lalai dan lupa, kita yang terkadang selalu saja bermaksiat kepadaNya..
sedangkan Abu Talib yang banyak membantu Rasulullah SAW pun tidak terpilih berada dalam nikmat Islam ini.
Ah, siapa kita untuk dibandingkan dengan pengorbanan sang paman baginda Rasulullah SAW?
Siapa kita????
Tapi Allah lebih tahu akan setiap inci diri yang dipinjamkan kepada kita.
Lalu tugas syahadah ini diberikan sesuai dengan kualiti yang telah dipinjamkan juga.
malah, Allah tambah berjanji tidak akan memberi sesuatu yang diluar kemampuan kita,
memperingatkan bahawa Dia sentiasa di sisi dalam kita melaksanakannya,
menunjuk segala macam cara untuk kita tetap teguh menjalankan amanah ini.
Subhanallah.
Kasih-sayang Allah melimpah ruah!!!
Ah, saat saya membaca surat cintaNya..betapa terasa begitu lembut belaian kata Allah itu, pujukan harapan untuk kita melaksanakan amanahnya, tetap teguh dan terus melangkah penuh harapan menuju redhaNya.
Oh, Tuhan. Saya rindu....
Friday, April 9, 2010
The Human Digestive System
Bila Allah memerintahkan kita untuk melihat kepada makanan,
maka mungkin juga kita perlu melihat kepada keindahan hikmah di sebalik penciptaan sistem pencernaan yang serba kompleks itu.
Subhanallah. Allah memberi ilham kepada saya untuk menceritakan betapa manusia itu mungkin saja serupa dengan makanan yang terpaksa mengalami perjalanan panjang dalam salur pencernaan. Bersusah-payah menghadapi laluan sukar sehingga makanan yang ditelan itu mampu menjadi sesuatu yang bermanfaat, dapat diserap dan dihantar ke seluruh tubuh untuk dimanfaatkan.
Lalu, ada juga bahagian dalam makanan yang tidak dapat dicernakan dan menjadi bahan buangan yang dipanggil najis. Kasihan, bersusah-payah makanan itu melalui satu proses yang panjang dan payah...tetapi akhirnya tidak dapat memberi manfaat lalu hanya menjadi najis. Dan najis itu harus disingkirkan, kerana andainya dibiar bersama dalam badan akan menghasilkan toksin lalu meracuni badan pula.
Benar, mungkin begitu kehidupan kita.
Kita menghadapi kehidupan ini dengan penuh susah-payah,
11 tahun menghabiskan umur di sekolah, ke kolej dan universiti bertahun-tahun...
lalu apakah dengan susah-payah kita ini memberi manfaat kepada dunia?
atau apakah kita ini
layaknya hanya menjadi sisa buangan
kerana dengan tidak dapat memberi manfaat
maka sesungguhnya kita membawa mudarat.
seperti najis yang terbiar lama dalam kolon.
Lalu, tidak hairanlah
mengapa Allah memusnahkan kaum manusia yang ingkar
kerana keberadaan manusia yang tidak memberi manfaat kepada makhluk bumi
hanyalah membawa kepada mudarat sahaja.
Astaghfirullah.
Astaghfirullah.
Astaghfirullah.
Faghfirlana ya Rabb.
Tuesday, April 6, 2010
mari jadi doktor!!
Jadi doktor, bukan sebarang doktor...
tapi jadilah doktor hati,
paling tidak, mampu mendiagnos diri andainya sudah terkena penyakit hati.
Di sini saya kepilkan sedikit panduan simptom penyakit hati yang dikutip daripada buku Gizi Hati karya Dr. Ahmad Farid yang diterbikan oleh Syarikat Aqwam. Moga dapat dimanfaatkan bersama =)
Tanda-tanda penyakit hati
1) Sulit meraih sesuatu yang diciptakan untuknya
- hilang rasa taat dan cinta kepada Allah
- menjadikan nafsu sebagai ilahnya
2) Tidak merasa sakit kerana luka-luka maksiat
- tahu buat maksiat tapi buat2 tak kesah je.... ubatnya, 7:201 dan 3:135
3) Pemiliknya tidak merasa jelik dengan kebodohannya terhadap kebenaran
- tidak risau kalau tidak tahu sesuatu tentang Islam
4) Pemiliknya beralih daripada makanan bergizi kepada racun yang mematikan hati
- mengutamakan maksiat daripada sesuatu yang membawa kebaikan
5) Pemiliknya menghuni dunia dengan perasaan redha, tenang dan tidak merasa asing serta tidak mengharap akhirat dan beramal untuknya.
"Barangsiapa ingin mengetahui apakah dirinya mencintai Allah, hendaknya ia menghadapkan dirinya kepada al-Qur'an. Bila ia mencintai al-Qur'an, itu ertinya ia cinta kepada Allah. Kerana al-Qur'an itu kalamullah." - Ibn Mas'ud
nak tahu lebih lanjut, silalah baca buku ini. Apa yang ditulis di atas ini sebenarnya adalah nota-nota yang dikutip oleh saya semasa membaca buku ini tahun lalu. Selalunya bila saya baca buku, saya catatkan sekali nota-nota untuk diingat-ingat dan dirujuk kembali sebab selalunya saya pinjam buku orang je pun... ;)
nak tahu lebih lanjut, silalah baca buku ini. Apa yang ditulis di atas ini sebenarnya adalah nota-nota yang dikutip oleh saya semasa membaca buku ini tahun lalu. Selalunya bila saya baca buku, saya catatkan sekali nota-nota untuk diingat-ingat dan dirujuk kembali sebab selalunya saya pinjam buku orang je pun... ;)
Sunday, April 4, 2010
His love is everywhere
Zahrah mengetahui bahawa penyakit kansernya sudah di tahap kritikal. Anak pertamanya, Sofya baru 2 minggu. Semalam, Dr. Kim baru saja memberitahu bahawa hayatnya mungkin kurang 2 bulan lagi. Zahrah cukup sayu memikirkan bahawa Sofya bakal membesar tanpa belai kasih seorang ibu. Bagaimana mahu diberitahu Sofya yang sekecil itu bahawa ibunya benar-benar menyayanginya, mencintainya dengan sepenuh jiwa raga. Andai Zahrah bisa menceritakan segala-gala harapannya buat intan payungnya agar menjadi anak Solehah di setiap masa walau tanpa kehadirannya sebagai ibu di sisi Sofya..
"Abah, siapa yang buat baju untuk Sofya ni..cantik sangat!!", Sofya yang berumur 5 tahun sangat petah berbicara. Zaid merenung kejora hatinya dan menghela nafas dalam-dalam. "Tentu saja ummi yang buat khas untuk Sofya.. bukan setakat yang ini, tapi semua yang dalam almari tu!" Sofya sedikit terkejut, "semuanya??"."Ya, semuanya sayang..juga cadar, sarung bantal, langsir, alas meja, hiasan di dinding, hiasan atas meja, buku-buku untuk Sofya, permainan untuk Sofya, Sofya lihat saja di setiap sudut rumah ni..semua ummi buat untuk Sofya.." Zaid tunduk, teringat betapa bertungkus lumus Zahrah menyiapkan semuanya sebelum ruhnya kembali menemui pencipta.
Zaid kembali memandang wajah Sofya dengan penuh kasih, "Sofya tahu kenapa ummi susah-susah buat ini semua?". Sofya geleng. "Sebab ummi sangat sayangkan kita, ummi sangat sayangkan Sofya... ummi nak Sofya ingat semua harapan dan pesanan ummi buat Sofya. Sofya tahu, ummi ada tulis pesanan dan nasihat-nasihat untuk Sofya dalam diari atas meja tu. Ha, Sofya kena pandai baca untuk tahu pesanan ummi tu..itulah surat-surat cinta ummi untuk Sofya! Sofya nak abah tolong ajar Sofya membaca?" Sofya tersenyum girang dan mengangguk laju. Zaid mendakap Sofya penuh kasih sayang. Sungguh, sepertinya setiap yang ditinggalkan Zahrah di rumah itu dititipkan dengan kasih sayang dan setiap kali menatapnya akan mengingatkan Zaid akan tanggungjawab besar memikul amanat daripada Zahrah untuk mendidik Sofya.
Lalu, kenapa Allah ciptakan segala sesuatu di alam ini dengan tersangat banyak jenisnya..?
tersangat hebat dan halus penciptaannya?
kerana di sebalik setiap ciptaan itu, dititipkan kasih sayang buat hamba-Nya.
Di balik setiap ciptaan yang agung itu, akan mengingatkan kita akan amanah-Nya.
kerana itu
Allah meminta kita untuk memikirkan setiap ciptaan-Nya
dan memahaminya dengan sepenuh hati.
"Robbana ma kholaqta haza baathila subhanaka faqina azabannaaaar.."tersangat hebat dan halus penciptaannya?
kerana di sebalik setiap ciptaan itu, dititipkan kasih sayang buat hamba-Nya.
Di balik setiap ciptaan yang agung itu, akan mengingatkan kita akan amanah-Nya.
kerana itu
Allah meminta kita untuk memikirkan setiap ciptaan-Nya
dan memahaminya dengan sepenuh hati.
(Lama tak tulis cereka. Rasa macam pelik. Maaf, kalau tak ok. Sedang cuba menggambarkan apa yang saya rasa..)
Friday, April 2, 2010
Di bawah bayangan
Indahnya hidup di bawah bayangan tarbiyah..
dan betapa indahnya andai seluruh umat manusia pun turut menikmatinya.
Menghirup segarnya kembali kepada fitrah Islam
sesegar udara yang berpuput lembut di pinggir tasik di pergunungan.
Betapa kita mengharap andai seluruh dunia merasai kedamaian
apabila hidup dalam rentak yang sama dengan alam
yang senantiasa bertasbih,
tunduk dan patuh
kepada Tuhan yang Maha Pengasih.
dan betapa indahnya andai seluruh umat manusia pun turut menikmatinya.
Menghirup segarnya kembali kepada fitrah Islam
sesegar udara yang berpuput lembut di pinggir tasik di pergunungan.
Betapa kita mengharap andai seluruh dunia merasai kedamaian
apabila hidup dalam rentak yang sama dengan alam
yang senantiasa bertasbih,
tunduk dan patuh
kepada Tuhan yang Maha Pengasih.
Subscribe to:
Posts (Atom)