Tuesday, July 15, 2008

Bunda

Semalam bunda saya ke rumah. Lawatan mengejut? Oh, tidak. Dia datang untuk menghantarkan printer yang saya tinggalkan di rumah. Memandangkan keadaan minggu ini yang agak kelam kelibut dengan report ROS yang perlu dihantar dan beberapa tugasan lain lagi, bunda saya telah bersusah payah menghantarkan printer tersebut untuk saya.

Setibanya melihat bunda di hadapan rumah, saya berkira-kira. Sudah berapa lama agaknya saya tidak melihat wajahnya? Tapi seperti biasa, saya tidak banyak berbicara. Mungkin saya bukan orang yang mudah untuk menyerlahkan rasa terima kasih, rindu dan kasih sayang saya. Bukan hati saya keras, tetapi saya tidak bijak mengatur bicara di hadapan manusia. Mungkin sebab itu memilih untuk meluahkan perasaan dengan menulis.

Bunda,
Ketahuilah bahawa anakanda mu ini amat menyayangi mu.
Ketahuilah bahawa Allah yang telah menyedarkan anakanda mu ini untuk selalu mengingatkan mu dalam doa-doa.
Ketahuilah bahawa Allah juga yang memilih anakanda mu ini untuk berada di jalan ini.
Tidak seharusnya anakanda ini berpaling dari terus mengharungi jalan ini andai Allah yang telah memilih.
Walau apa yang berlaku.
Mohon bunda untuk berdoa, agar jalan yang anakanda pilih ini merupakan jalan yang benar dan terbaik.
Kita bisa memilih tetapi pilihan Allah jua yang benar. Maka pintalah pada Nya.

Anakanda harap bunda gembira kerana anakanda kini telah mengenal Allah.
Anakanda kini telah bisa menyintai mu kerna cinta anakanda pada Allah juga.
Anakanda mohon limpah dan kasih sayang Allah buat mu, bunda tercinta.
Mohon Ya Allah..

Semalam, sebaik mahu pulang sempat juga berbicara dengan bunda. Seperti mengerti kesibukanku menghabiskan cuti hujung minggu ke program bunda bertanya,"Tak ada ke program untuk orang-orang tua seperti umi ni?" Oh, bunda memang comel! Insya Allah, jika ada program yang sesuai untuk bunda, akan ku segera khabarkan pada mu!

Dedikasi teristimewa buat bunda...





Blessed is your face
Blessed is your name
My beloved
Blessed is your smile
Which makes my soul want to fly
My beloved
All the nights
And all the times
That you cared for me
But I never realised it
And now it’s too late
Forgive me

Now I’m alone filled with so much shame
For all the years I caused you pain
If only I could sleep in your arms again
Mother I’m lost without you

You were the sun that brightened my day
Now who’s going to wipe my tears away
If only I knew what I know today
Mother I’m lost without you

Ummahu, ummahu, ya ummi
wa shawqahu ila luqyaki ya ummi
Ummuka, ummuka, ummuka ummuka
Qawlu rasulika
Fi qalbi, fi hulumi
Anti ma’i ya ummi
Mother... Mother... O my mother
How I long to see O mother
“Your mother, Your mother, Your mother”
Is the saying of your Prophet
In my heart, in my dreams
You are always with me mother

Ruhti wa taraktini
Ya nura ‘aynayya
Ya unsa layli
Ruhti wa taraktini
Man siwaki yahdhununi
Man siwaki yasturuni
Man siwaki yahrusuni
‘Afwaki ummi
Samihini...
You went and left me
O light of my eyes
O comfort of my nights
You went and left me
Who, other than you, will embrace me?
Who, other than you, will cover me?
Who, other than you, will guard over me?
Your pardon mother, forgive me

2 comments:

Anonymous said...

touchy... hehe, tadi dah tulis, internet putus tiba2, kena taip balik... aper2 pun, saya rasa apa yg awak rasa... kenal tarbiah buat saya makin cinta dan kasih pada keluarga... rindunya pada kalian yg sering mengingatkan saya pada Sang Pencipta, yang mencipta rasa kasih sayang seorang ibu kepada anak dan anak kepada ibu pula... rindunya pada kalian...

Mama Hazim said...

rindunya pada kapijja juga..ohh!
kapijja yang ganazzz..hehe ;p